1/20/10

Ajaran Ibu

Begini seruan orang bijak: "..Jangan menyia-nyiakan ajaran ibumu".

Rasa-rasanya kalimat bijak itu bernada klasik dan cenderung absurd. Terang saja...itu disebabkan sejatinya kodrat seorang ibu adalah memberi nasihat alias ajaran kepada semua orang terutama anak kandungnya sendiri. Dan karena kodrat itulah ada anggapan ibu dalam suatu gaya panggilan tertentu (baca:dialek) sering dilabelkan CEREWET..

Saya pun mengamini hal itu. Seringkali ibunda memberikan beragam ajaran dalam perpektif yang berbeda dari ekspektasi saya. Dan sering kali pula saya lebih memilih jalan 'samping' dari ajaran tadi..Hasilnya???? Mencengangkan..!!! 'Kegelapan' dalam setiap jalan yang saya ambil.

Pernah suatu kali sang bunda melarang saya keluar malam untuk futsal. Tapi, saya mbalelo. Sayapun tetap bermain futsal. Diluar dugaan, malam itu saya menderita cidera lutut yang sampai sekarang masih membekas. "ah..coba gua dengar tadi nasehat Mamak gua...,"sesal saya dalam hati sesat pasca cedera.

Rabu ini, ibunda tercinta kembali memberi ajaran. "Ayo ke dokter gigi. kita periksa gigimu, biar siap kau di daerah dingin nanti,"ajar sang bunda dengan nada khas orang Batak ketika menasihatiku beberapa hari menjelang keberangkatanku untuk studi lagi di negeri Kincir Angin. Dan..berbeda dari biasanya, saya pun nurut bak kerbau dicucuk hidungnya. Tidak sedikitpun ajaran ibu itu saya sia-siakan.

"Ini ada lubang di gigi geraham kanan bawah..Sebaiknya ditambal aja ya...,"celoteh sang dokter gigi setelah mengoprek-oprek gigi saya yang sebelumnya saya rasa tidak ada masalah dengan gigi tersebut. "Waduh...karang giginya juga banyak neh...," tambah sang dokter gigi wanita berusia setengah baya tadi. "Gimana baiknya dokter aja deh..,"jawab saya dengan pasrah. Ya..saya pasrah karena saya tidak menduga akan seperti ini jadinya. Tapi sang bunda seolah punya indera ke-6, mampu membaca yang tak terkira.

Sekarang gigi saya putih bersinar. Tidak hanya itu, tidak ada lagi celah hitam di gigi geraham saya. Itu bukan suatu kebetulan. Itu adalah buah dari tidak menyia-nyiakan ajaran ibu.

Terimakasih Mamakku sayang.. Tuhan berkatimu!!!

No comments:

Post a Comment