8/22/12

Suatu Sore di Pinggir Kolam Renang..






Sore itu (22/08/2012) terlalu indah untuk dilewatkan. Bukan hanya senja yang memikat hati tetapi juga hari terakhir libur yang harus dinikmati bersama. Ya, libur bersama antara saya dan dua belahan jiwa lainnya memang telah berlangsung sejak HUT Proklamasi RI ke-67 hingga  hari raya Idul Fitri 1433H. Kami beruntung bisa turut merasakan rangkaian hari libur itu. Tidak tanggung-tanggung, seminggu penuh kami nikmati cuti gratis pemberian kantor kami masing-masing.

Kolam renang! Itulah tempat yang kami pilih menutup rangkaian liburan ini. Letaknya ada di dalam area apartemen Gardenia Boulevard di kisaran Pejaten, Jakarta Selatan. Tidak terlalu besar memang. 'Kolam renang kami ukuran semi-olimpic' begitu aku dari pengelola apartemen seperti yang tertera di poster di depan pintu masuk apartemen. Ya, itu sudah lebih dari cukup menjadi destinasi kebersamaan kami.

Jus jeruk dan camilan yang telah kami siapkan serasa ingin mengimbangi keserasian kami bertiga di tepian kolam sore itu. Di tambah lagi, air kolam yang cukup jernih memunculkan hasrat romantisme tersendiri, jika boleh disebut itu sebagai romantisme. Namun sayang, kursi-kursi di tepian kolam tidak mampu menampung pengunjung yang datang di sore yang cerah itu. Bisa jadi para pengunjung kolam berpikiran sama dengan kami: hendak menikmati senja nan indah di hari terakhir masa libur.    

'Bang..kita duduk di sini aja lah dulu menunggu orang-orang itu selesai renang..'kata Eva istriku yang sejurus kemudian meletakkan barang bawaan kami di satu sudut kolam mengarah ke ruang fitness.

'Oh, iya..kayaknya sebentar lagi juga ada yang udahan tuh,'timpal ku kemudian sambil melihat-lihat gelagat pengunjung yang hendak hengkang dari kursi mereka.

Dan, mata kami pun secepat kilat tertumbuk pada wanita yang melintas di depan kami. Tingginya saya duga tidak lebih dari 165cm. Tapi, berat badannya...hmm...saya pikir berat badan kami bertiga dikalikan dua pun masih tidak mampu menyamai berat badan wanita bule itu.

'Kok, ada yah bule yang nggak urus badan kayak gitu..'celetuk Eva.

'Hmm..mungkin itu bule kere. Sehingga ia tidak cukup mampu beli makanan bergizi yang sesuai dengan pola makan diet buat tubuh,'jawabku sekenanya saja sambil melirik wanita di sudut lain dengan tubuh yang sintal dengan bikini warna merah bermotif polkadot di bagian dada.

'Trus, Bang...kalau nanti aku setelah melahirkan badannya kayak gitu, kamu selingkuh ndak?'

'Ya, ndak lah..'timpalku seraya menatap wajahnya yang cukup datar namun tetap memancarkan kecantikan yang alami.

'Masak, sih???'godanya kemudian.'Memangnya kenapa?'

'Loh..aku kan cinta kamu, tho..'

'Lalu..'

'Iya..karena aku cinta kamu maka aku akan memberikan yang terbaik untuk mu,'jelasku dengan bersemangat. 'Bukan memberikan selingkuh, tapi memberikan motivasi dan menemani kamu untuk olah raga  supaya bodi kamu fit dan ndak jadi gemuk'

'Oh, begitu...'

'Iya dong..'balas saya kemudian. 'Kamu juga begitu. Karena kamu mencintai aku, maka kamu harusnya juga akan memberikan yang terbaik bagiku.'

Eva semakin menatap aku dengan dalam. Sementara riuh teriakan bocah-bocah yang menikmati percikan air kolam samar-samar mengiringi perbincangan kami sore itu.

'Nah, apakah dengan bentuk tubuh yang menggendut nanti adalah bentuk yang terbaik dari mu untuk suami mu??? Jika memang iya, maka berikanlah itu. Tapi, jika tidak, yah...buatlah yang terbaik dengan menguruskannya.'

'..hmmm...'Eva tampak bergeming sambil tetap menjelajah ke seluruh bagian kolam guna mencari kursi yang tak berpenghuni.

'Itu...mereka mau keluar tuh..'kataku setengah berteriak melihat sekeluarga yang sedang berkemas.


Dan, kami pun bergegas menghampiri kursi kosong itu untuk kemudian menutup sore dengan bercengkerama dengan air jernih kolam hingga senja mulai memudar dan menggelap...



-PO-
22.31 WIB
*darisudutkamarnansejukmenjelangkeperaduan
**image courtesy of http://www.beachsidekeywest.com/imagelibrary/HiRes/Resort/CouplePoolside.jpg