10/8/11

Bingung...


'Telah berpulang ke rumah Bapa Surgawi ayahanda dari tmn kita Mhoan dan Leo situmorang. Tuhan yg memberi kekuatan dan penghiburan buat keluarga yg ditinggal.'



Begitu isi BlackBerry Message (bbm) yang saya terima pada Jumat petang (07/10). Seorang kawan baik semasa kuliah di FISIP UI dulu yang berinisiatif mengirimkan pesan itu. Jhon Free Siallagan namanya.


Saya pun terkejut menerima bbm tadi. Bukan karena berita kematiannya yang mengagetkan, melainkan karena kebingungan terhadap kawan saya si Jhon itu. Saat itu, di benak saya terbersit rasa heran bercampur kaget terhadap apa yang dilakukan kawan yang sama-sama satu angkatan kuliah dengan saya ini, angkatan 1998. 'Lho..Jhon ini gimane..bukannye waktu meninggal Mamaknya Moan dia ketemu gua di rumah duka? Kok sekarang dia kirim berita itu lagi sih? Basi amat???'Celoteh saya dalam hati.


'Ah..apa teknologi BlackBerry ini sekarang sudah mulai terdegradasi kualitas pengiriman pesannya sehingga berita yang seharusnya saya terima sekitar 2 minggu lalu baru tiba sekarang' lanjut saya membatin.


Pusing. Bukan dalam arti harafiah. Sebab saya tidak mengerti akan apa yang terjadi di balik pesan yang saya terima itu. Jempol-jempol saya pun langsung sigap menari di atas tuts keypad henpon pintar seri Gemini 8520 ini. Dan, segera berpindah folder dari fitur bbm ke kondisi tampilan normal.


Saya acuh. Mencoba melanjutkan obrolan ringan dengan kawan-kawan jurnalis Jakarta Utara di tempat mereka biasa berkumpul: Polres Jakarta Utara.


Detik demi detik berlalu. Bahkan hampir 5 menit saya coba abaikan rasa bingung tadi. Namun, obrolan pun tak mampu membendung rasa gelisah di hati. Jempol-jempol ini kembali memencet folder bbm.


Ya Tuhaaaaaannn...


Batin saya kembali untuk yang kesekian kalinya. Ternyata, Jhon tidak salah kirim berita. Pun demikian dengan BlackBerry. Ia masih layak menyandang status terhormatnya sebagai henpon pintar. Sayalah orang yang kurang teliti dan peka terhadap informasi yang datang.


Ya, ternyata pesan itu benar. Bahwa, kali ini giliran ayahanda Mhoan dan Leo yang dipanggil Tuhan yang maha kasih setelah 2 minggu lalu ibunda kawan saya itu yang terlebih dahulu berangkat ke sorga.


Selembar fragmen percakapan saya dengan Mhoan ketika saya menyambanginya 2 minggu lalu pun membuncah di benak. 'Iya, padahal tadinya nyokap yang mau jenguk bokap di ICU ini. Eh, malah doi yang mati duluan'kenang kawan yang bernama lengkap Halomoan Situmorang itu. Ya, setelah dirawat sekian lama, ayahanda Mhoan meninggal dunia di rumah sakit Sint Carollus Jakarta Pusat. Pria berusia 70 tahun ini meninggal setelah mencoba berjuang melawan penyakit kanker hati yang ganas.


Saya sendiri belum sempat mengunjungi tempat duka kawan saya itu. Alasannya satu. Saya bingung dengan kondisi kawan yang akan saya kunjungi. 'Kenapa dalam selang waktu 2 mingguan saya harus mengunjungi Ce Es ini terus???'




-PO-

‘Bangku Pojokan’ Mal Grand Indonesia Lantai Dasar

081011

16:25 WIB





*Menurut Jhon via bbm (08/10) pukul 20:59, almarhum ayahanda Moan sudah dibawa ke Lampung untuk dikebumikan di sana.



**Kiranya Allah Bapa di sorga memberikan kedamaian dan kekuatan bagi Halomoan Situmorang dan keluarga...



***Image courtesy of http://sintamelani.blogdetik.com/files/2011/08/bingung.jpg