3/8/11

'Kayak udah ada yang ngatur aja...'


08.35 WIB

Ngiung...ngiuung...ngiung...

Begitu kira-kira raungan sirena mobil pengawal yang terdengar dari kejauhan..



Dan...

teeeett...teeettt..teett....ngiung..ngiung..ngiung...

Raungan itu semakin menggelegar dengan diiringi sahutan klakson yang tak henti-henti sambung menyambung.



Hanya butuh dua menit-an saja sang pilot-begitu saya biasa menyapa penyupir mobil yang saya tumpangi-mengambil keputusan untuk tidak langsung menepi dan mempersilakan rombongan mobil bersirene tadi melengos, melainkan menempel ketat iring-iringan dua mobil tadi (satu mobil Mercedes-Benz S Class warna abu-abu metalik dengan no pol B 36 dan satu mobill Toyota Landcruiser hitam berplat polisi: B1499RFS).



'Wuah..ini mobil pada mau kemana ya??? kayaknya sih ke istana nih..'kata sang pilot di tengah konsentrasinya mengendarai mobil operasional kantor untuk tetap berada tepat di belakang rombongan tadi.



'..boleh..boleh..hajar aja...'sahut saya.



'..Iya nih..kayaknya ke istana deh..'



"...semoga aje.."timpal saya sekenanya sebab saya tidak terlalu berharap agar bisa tiba di tujuan, yaitu istana negara dengan tergesa-gesa.



Ternyata benar! Iring-iringan memang searah dengan kami. Hanya saja, mereka masuk lewat pintu depan istana dan kami masih harus menempuh beberapa ratus meter lagi untuk masuk istana. Maklum, pintu masuk bagi yang bukan pejabat negara hanya boleh lewat Jalan Harmoni.



15.45 WIB

Ngiung...ngiuung...ngiung...

Lagi! Terdengar raungan sirena mobil pengawal dari kejauhan..



'..wuahh..ada mobil voorijder lagi neh...asiiikkkk...kita ikutin lagi yak..'celoteh sang pilot.



'...hehehe..boleh..boleh..'tanggap saya sambil tertawa renyah.



'...eh..itukan mobil yang tadi pagi lagi..' timpal sang Pilot kemudian



'..masak sih??'



'..iya..gua ingat banget mobilnya tuh mersi..plat nomornya juga sama tuh...36..' argumen si pilot mencoba meyakinkan.



'..oh bagus itu...'



'...hehee..ini rejeki lu tuh...kayak udah ada yang ngatur aja..' seringai si pilot sambil melirik saya dari kaca spion tengah mobil. Dan kamipun tiba kembali di kantor lebih cepat dari biasanya. Bahkan lebih cepat 30 menit!





01.03 WIB

ssssssssssshhhh..........

Semilir suara mesin pendingin ruangan kamar saya malam ini.



Memang, tidak ada lagi suara sirene yang bergaung. Tapi suasana tadi pagi hingga sore itu masih membekas di benak saya.



Ya, saya tidak meminta secara khusus untuk apa yang saya alami hari itu, tapi malah sebaliknya. Saya mendapat yang terbaik.



Setidaknya ada dua hal terbaik yang saya peroleh: pertama, tidak kena macet jalanan ibukota yang hampir tiap jam dan tiap harinya macet-pada akhirnya sangat menguras energi dan pikiran. Kedua, mendapat kejutan yang minimal mampu membuat saya dan sang supir tersenyum di tengah carut marutnya kondisi jalanan Jakarta.



Namun, benarkah seperti sang supir tadi katakan bahwa semua sudah ada yang mengatur???

hmmmmm....







-PO-

darikeremangansudutkamar

01.18 WIB
090311


*Note: 'At any rate, I am convinced that He [God] does not play dice.' (Albert Einstein)