2/20/12

Merdeka!


Ini dia! Sebuah media baru kembali 'mengudara'. Merdeka.com namanya. Itu adalah portal berita yang mencoba mencari peruntungan dari industri media khususnya media baru (new media).

Di awal kemunculan media yang menggunakan jaringan internet dalam menyebarkan informasi ini terlihat sederhana. Tidak ada foto apalagi video. Semua hanya kata alias teks belaka. Bahkan, kata-demi kata itu pun hanya tertata rapi dalam baris-baris yang memanjar secara vertikal. Tidak ada kotak (box) atau pun desain lain. Semua sangat sederhana.

Pun demikian dengan atribut yang melekat pada tampilan media ini. Layaknya portal berita biasa, sejatinya ada iklan yang bergentayangan di sana. Tentu saja. Iklan diharapkan menjadi penopang utama roda industri terus berputar. Kecuali, itu adalah media yang mendapatkan dukungan dari pihak tertentu sehingga tanpa iklan pun, cuek aja... Namun, tidak demikian dengan Merdeka.com. Di hari perdana penayangan situs berita ini tidak tampak secuil pun iklan di sana. 'Itu masih uji coba..tapi makasih ya,'reaksi sang koordinator liputan redaksi merdeka.com, Anwar Khumeni terhadap ucapan selamat saya di dinding Facebooknya hari ini (21/2).

Ya, bisa jadi saya memiliki teman yang sevisi menanggapi fenomena kemunculan media baru seperti itu. Tapi, mungkin juga ada orang-orang yang menganggap itu biasa. Pasalnya, sudah ada paling tidak 70 situs berita yang berlomba merebut pasar pengguna internet, khususnya di Indonesia. Jadi, itu lumrah saja.

Tapi, ada satu yang menarik. Dalam kesederhanaan dan banyaknya pesaing di pasar yang sama merdeka.com tetap mengudara. Bukan tampilan 'wuah' yang ditonjolkan. Bukan pula kompleksitas informasi yang disajikan. Tapi keberanian 'merdeka' yang saya dan barangkali diamini juga oleh insan lain katakan menjadi pembeda. Ya, meski itu hanya sebuah uji coba, merdeka .com sudah berani untuk 'merdeka'.


-PO-


13:23 WIB
darihasratasayangmembuncah

*foto diambil dari tampilan di komputer pribadi dengan kamera henpon (21/2).