7/4/11

..kencinglah sebelum kencing itu dikenai pajak..

Ini petang, malam menjelang. Ritualnya bagi para pekerja (kalau tak mau dikata buruh) pulang kandang. Mulai dari pekerja kantoran gedung mewah sampai ke para burik alias buruh pabrik menyerbu jalanan.


Biasanya kalau sudah begini macet jadi langganan. 'Ah,macetnye gile beneeeeerr..'celoteh kawan di wall facebooknya.

'Mana neh ahlinya..?' Timpal kawan yang lain seolah tidak lengkap rasanya hidup ini kalau tidak bersahut komentar di facebook. 'Udeeeehh boikot aja..kagak usah bayar pajak! Sekian!' Timpal kawan lain.



Komentar kawan yang terakhir bisa jadi masuk akal. Pajak itu sejatinya dibayarkan warga negara kepada pemerintah untuk kemudian dikembalikan bagi kemaslahatan alias kenikmatan warga tadi.

Tapi memang manusia tidak pernah ada puasnya. Sudah dibangunkan jalan mulai dari yang biasa, yang tanpa hambatan, bahkan sampai ke yang melayang, tetap juga tidak puas. 'Gua puas kalo ini macet diurai' kira-kira begitu saya mencoba menerka.



Saya jadi berpikir-pikir kalau begini kenyataannya. 'Meski berhitung dengan masak akan melaksakan kewajiban bayar pajak karena harus terlebih dahulu mengurangi kenikmatan.



Tapi, petang ini alur pikir tadi bisa jadi patah demi kencing. Ups..maksudnya batal demi hukum.

Terlebih ketika saya melihat seorang pemuda (lihat foto di atas) yang tak saya kenal dengan begitu vulgarnya kencing di depan saya. Bahkan, pria itu tak peduli meski bisa saja kemaluaannya-yang katanya paling privat (maaf!) terlihat orang.



Lalu, kenapa dia demikian berani? Bisa jadi dia berpikir kencing itu sejatinya limbah dari metabolisme tubuh tyang harus segera dibuang. Atau malah dia juga berpikir seperti saya..'Mending gua kencing sekarang mumpung belum dikenai pajak...'



Teng nong..teng nong..teng nong..teng nong..



'Perhatikan..jalur 3. Akan melintas KRL dari selatan menuju Jakarta-Kota..'



'Wuah kereta saya tuh...sudah dulu ya...malu kalau harus pegang-pegang BB apalagi facebook-an di kereta (kelas kambing soalnya..heuheuheu)'





*daristasiunkeretapasarminggu

18.15 WIB



-PO-

**foto: koleksi pribadi yang diambil secara candid dengan kamera henpon dari jarak satu setengah meter dari si subjek (04/07)

No comments:

Post a Comment