.........................................................................................1:29am
dor
.........................................................................................1:29am
wholla..
.........................................................................................1:32am
tidurrrr
.........................................................................................1:32am
akan..
.........................................................................................1:33am
rencana
.........................................................................................1:33am
menulis..
.........................................................................................1:34am
bahwa
.........................................................................................1:34am
mumet..
.........................................................................................1:35am
sesungguhnya apa?
.........................................................................................1:36am
kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa, dan..
.........................................................................................1:38am
siapakah yang merdeka?
.........................................................................................1:38am
ah..ternyata itu maya belaka..
.........................................................................................1:38am
maka teruslah bermimpi untuk merdeka itu
*terinspirasi dari 'colekan' tengah malam Kak Andi Aisyah Lamboge lewat jalur FB chat di tengah-tengah rencana menulis note soal pengalaman berlalu lintas tadi malam. Maksud hati ingin meneruskan amarah yang tadi sempat kurang tersalurkan kepada para pengendara mobil mewah (ada sedan Mercedes, Honda Jazz, dll), ada juga angkot, dan tentu saja pengendara motor yang dengan 'sigap' melompati separator jalur busway (antara jalan Gatot Subroto dan Cawang-Halim) untuk segera keluar dari jalur busway tadi demi menyelamatkan diri dari razia Polisi di ujung jalur itu. Para 'pelompat' yang sigap itu langsung banting setir ke kiri meski di kirinya ada kendaraan lain yang sedang melaju sekitar 50 Km/jam. Saya kaget dan marah! Klakson pun saya bunyikan tanpa henti. Pikiran saya terbang ke jalur busway itu. Bukan menempatkan diri sebagai para pengendara yang berusaha mengamankan diri dari tilangan pak Polisi. Tapi, ke pengalaman saya sehari-hari bersama puluhan penumpang bus Transjakarta yang berusaha mengamankan pijakan kakinya demi tetap kuat menopang tubuhnya sekitar satu jam-an-tentu saja setelah menunggu lebih dari setengah jam kedatangan bus transjakarta itu sebelumnya-dan juga mengamankan barang-barang bawaan mereka dari para pengutil yang mengambil kesempatan dalam kesempitan dalam bus AC seharga 3500 ribu perak itu. Namun, salah seorang pengendara motor yang ikutan 'melompat sigap' tadi malah memalingkan wajahnya ke arah saya seperti tidak terima di-klakson..Dengan klakson tetap membahana, saya membelalakkan mata dan menyorongkan wajah ke arah kaca depan. Bukan untuk mengajaknya baku hantam. Tapi mengajak dia dan para pengendara lain untuk berpikir dan merasa apa yang terjadi di dalam Transjakarta sana..
** '...kita harus mencari untung. Bahkan itu harus. Tapi, jangan membuat orang lain merugi!' (anonim)
*** gambar ilustrasi diambil dari: http://www.flickr.com/photos/38851823@N02/4943384781/

-PO-
02:45 WIB